Senin, 22 Oktober 2018

Resensi Novel Tidak pernah Ada Kita



Resensi Novel “Tidak Pernah Ada Kita"


Judul Buku         : Tidak Pernah Ada Kita
Jenis Buku          : Novel Remaja
Penulis                : Dwitasari
Penerbit              : Penerbit Bentang Belia
Tahun terbit        : Januari 2018, cetakan pertama
Jumlah Halaman : 162

SINOPSIS
Aku begitu berharap terlalu tinggi, pada hadirmu di sini. Namun, semakin aku mencintai, semakin aku menyadari, aku hanyalah teman yang kamu cari ketika kamu merasa sepi.
Kamu menggantungkan kejelasan status hubungan kita. Aku sering bertanya, adakah cinta? Kamu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Jika tak ada cinta, lalu mengapa kamu memintaku kembali, setiap kali aku memutuskan pergi? Lalu mengapa tidak kamu sudahi, jika hadirku tidak penting lagi?
Aku menatap matamu, dengan sisa-sisa air mataku. Aku dan kamu tidak akan pernah jadi kita. Meskipun aku sungguh cinta, belum tentu kamu juga.
Novel ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang menggantungkan status hubungannya dikarenakan dia trauma karena pernah ditinggal oleh pacarnya dulu ketika ia sedang sayang-sayangnya. Berawal dari Bella, seorang penulis yang mempunyai ketertarikan dengan dunia sepak bola indonesia. Pada awalnya dia hanya bisa menonton sepak bola di televisi. Hingga kemudian sahabatnya, Aga memintakan izin dari ayah Bella supaya Bella diperbolehkan menonton sepak bola langsung di stadion. Meskipun Aga hanya menjadi tukang antar jemput Bella karena Aga tidak pernah tertarik dengan sepak bola Indonesia. Dari menonton di stadion itulah awal pertemuan Bella dengan Cyrus. Pada awalnya Bella tertarik pada permainan sepak bola Cyrus. Setelah pertandingan berakhir, Bella berlari  menunggu di dekat bus para pemain. Bella memberanikan diri meminta foto dengan Cyrus. Lalu mereka pun berkenalan. Cyrus kemudian meminta nomor handphone Bella. Dari situlah Bella dan Cyrus menjadi sering bertemu dan berbincang. Jika Bella rindu bertemu Cyrus, dia akan datang ke lapangan tempat Cyrus latihan. Selesai Cyrus latihan, mereka berbaring di atas rumput lapangan sambil memandangi pesawat yang take off. Mereka selalu melakukan hal yang seperti orang pacaran lakukan. Akan tetapi setiap Bella menanyakan kejelasan status hubungan mereka berdua, Cyrus tidak pernah mau menjawabnya. Pernah sesekali Cyrus menjawab, tetapi dia hanya menjawab jika status mereka hanyalah sekedar sahabat saja.  Selanjutnya setelah Bella menanyakan hal itu, Cyrus akan menghilang begitu saja tanpa kabar. Meski begitu, mereka akan selalu merindukan satu sama lain. Dan pada akhirnya mereka akan memutuskan untuk bertemu lagi. Setiap hari selalu berlangsung seperti itu.
Hingga pada akhirnya, Cyrus bosan ditanya tentang status mereka. Akhirnya Cyrus berkata bahwa dia akan menikah dengan perempuan lain bernama Mega. Itu membuat Bella sangat putus asa. Bella tidak tahu bahwa Mega sebenarnya adalah kakak kandung Cyrus. Akhirnya Bella pun meninggalkan Cyrus. Mereka benar-benar tidak pernah bertemu. Bella juga memutuskan untuk mengahapus nomor handphone Cyrus dan mulai lebih fokus pada pekerjaannya, meskipun itu sangat sulit untuknya. Bella menceritakan kisahnya tersebut dalam bentuk novel yang ia tulis. Lalu novel itu ia kirimkan kepada Cyrus. Tetapi Cyrus tidak mampu membacanya karena sebenarnya ia masih mempunyai perasaan kepada Bella. Sebenarnya Cyrus masih takut untuk memulai hubungan dengan seseorang. Dan alasan  mengapa Cyrus meminta no hp adalah karena Cyrus ingin membalas dendam kepada cewek-cewek yang meninggalkannya. Meskipun sebenarnya cara yang Cyrus lakukan salah. Tapi, beda dengan Bella. Bella adalah perempuan yang benar-benar Cyrus sayang.
Akhirnya, Cyrus memberikan novel itu kepada Mega, kakaknya. Setelah Mega membaca, Mega tahu bahwa Bella benar-benar serius memiliki perasaan kepada adiknya. Mega memaksa Cyrus untuk membaca novel itu. Mega juga berusaha menemui Bella dan menjelaskan apa yang sebenarnya Cyrus rasakan. Bahwa Cyrus juga menyimpan rasa kepada Bella, hanya saja Cyrus masih trauma dengan kisah cintanya yang dulu. Mega tahu iu karena dia telah bersama dengan Cyrus selama 23 tahun. Mendengar hal itu, Bella tahu dan sadar bahwa ternyata Mega bukanlah calon istri Cyrus. Kemudian dari situlah akhirnya mereka bekedua mengetahui perasaan masing-masing. Kemudian mereka bertemu di tempat biasa mereka bertemu. Pada akhirnya, Cyrus dan Bella  bisa kembali bersatu dan menyatakan perasaannya masing-masing.


UNSUR INTRINSIK
1.      Tema              : Percintaan
2.      Tokoh            :
·         Bella (seorang penulis yang sangat tertarik dengan dunia sepak bola Indonesia. Dia juga sangat mengidolakan pesepak bola Bambang Pamungkas)
·         Cyrus (seorang pemain bola yang trauma akan jatuh cinta dan lebih mementingkan karirnya daripada orang yang disayanginya dan memiliki trauma di masa lalunya)
·         Aga (sahabat baik Bella yang selalu setia mengantarnya menonton di stadion)
·         Mega (kakak kandung dari Cyrus dan dia juga sangat perhatian dengan adiknya)
3.      Alur                : Progresif
4.      Setting            : Tempat (lapangan, stadion); waktu (malam hari); suasana (Haru, sedih)
5.      Point of view : sudut pandang orang pertama-sebagai pelaku utama
6.      Gaya bahasa   : Dalam bercerita penulis menggunakan bahasa baku bahkan puitis, sedangkan dalam dialog menggunakan bahasa sehari-hari.
7.      Amanat          : Jangan menilai orang hanya dari satu sudut pandang saja.

KEUNGGULAN
Penulis menghadirkan cerita yang ringan, dengan konflik yang tidak berlebihan, tetapi juga bertemakan kisah cinta antara dua orang remaja yang menginjak dewasa. Penulis sengaja membuat karakter Cyrus sebagai karakter cowok yang agak sulit ditebak. Selain itu juga penulis membuat karakter Bella sebagai cewek yang beda dengan kebanyakan cewek lain yaitu Bella sebagai fans berat Bambang Pamungkas.
Dalam menulis cerita penulis banyak sekali menggunakan kata-kata puitis. Setiap akan memulai bab baru, penulis juga memberikan 3 halaman yang berisi tentang perasaan si tokoh utama yang dibungkus dalam bahasa yang sangat puitis.
Penulis menggunakan bahasa yang ringan dan sesuai dengan perkembangkan jaman, sehingga membuat cerita terkesan nyata dan benar-benar terjadi. Di dalam novel ini juga dibubuhi dengan gambar-gambar epik yang membuat pembaca tidak merasa bosan.


KELEMAHAN
Kelemahan utama dari novel ini adalah adanya konflik yang itu-itu saja. Bahkan bisa dikatakan dalam novel ini hanya ada satu konflik saja. Tentu saja ini membuat pembaca sedikit merasa bosan ketika membaca.
Karakter dari para tokoh yang dibuat kurang jelas. Dari semua tokoh, karakter yang paling jelas dan kuat hanya Bella dan Cyrus saja. Sedangkan tokoh yang lainnya kurang kuat karakternya. Kekurangan yang lain yaitu seolah-olah penulis tidak menjelaskan waktu yang jelas.
Novel ini terlalu banyak menceritakan kesedihan yang dialami Bella. Penyelesaian konflik juga seolah-olah bukan berasal dari kedua belah pihak tetapi usaha dari tokoh lain. Alur cerita dari setiap satu bab ke bab selanjutnya juga terlalu monoton. Cerita tidak dibumbui dengan kejutan-kejutan. Dan endingnya pun mudah ditebak.

KESIMPULAN
Novel ini berisikan seorang perempuan yang meminta kejelasan status hubungan kepada seorang laki-laki. Ini merupakan permasalahan kehidupan cinta remaja sekarang. Jadi Novel ini cocok bagi seorang remaja zaman sekarang yang sedang bingung dengan kegalauan kisah cintanya. Sebuah novel yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang sederhana tetapi juga puitis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar